“Hai unta, mengapa wajahmu kelihatan sedih selalu?
Dan kenapa kamu jalan membungkuk-bungkuk seperti nenek tua?”
“Hai anak, janganlah kamu berkata seperti itu
Saya memang seekor unta yang biasa, makhluk Tuhan juga”
“Orang-orang menyebutku kapal padang pasir
Karena saya tahan jalan berhari-hari dalam panas yang seperti api
Sambil membawa beban manusia dan barang-barang pula
Memang tidak cepat, tapi badanku amat kuat”
“Hai unta, tidak hauskah engkau dalam perjalananmu
Di padang pasir yang panasnya seperti api itu?”
“Hai anak, memang aku sering haus sekali
Tapi sekali minum, seratus liter kuteguk habis
Untuk persediaan lamanya berhari-hari
Apalagi kalau tidak bertemu sumber air bernama oasis”
“Hai unta, mengapa punggungmu bengkak macam begitu?
Kalau kamu sakit ayolah kubawa ke dokter hewan teman ayahku”
“Hai anak, punggungku ini sehat tidak kurang suatu apa
Memang menonjol tapi inilah yang namanya punuk
Tempat simpanan makanan kalau tidak bertemu rumput dan daunan
Jadi kalau lapar punuk ini sumber makanan persediaan”
“Hai unta, apa yang melindungimu dari panas terik dan badai pasir
Dan rumput-rumput berduri makananmu?”
“Hai anak, buluku tebal menutupi seluruh badanku
Melindungiku dari sinar matahari dan badai pasir
Bibirku tebal dan gigiku kuat melawan rumput berduri
Bulu mataku panjang menangkis pasir yang bertiup
Dan kakiku berkuku tebal sehingga aku tak kan terbenam di pasir.”
Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976).
Dan kenapa kamu jalan membungkuk-bungkuk seperti nenek tua?”
“Hai anak, janganlah kamu berkata seperti itu
Saya memang seekor unta yang biasa, makhluk Tuhan juga”
“Orang-orang menyebutku kapal padang pasir
Karena saya tahan jalan berhari-hari dalam panas yang seperti api
Sambil membawa beban manusia dan barang-barang pula
Memang tidak cepat, tapi badanku amat kuat”
“Hai unta, tidak hauskah engkau dalam perjalananmu
Di padang pasir yang panasnya seperti api itu?”
“Hai anak, memang aku sering haus sekali
Tapi sekali minum, seratus liter kuteguk habis
Untuk persediaan lamanya berhari-hari
Apalagi kalau tidak bertemu sumber air bernama oasis”
“Hai unta, mengapa punggungmu bengkak macam begitu?
Kalau kamu sakit ayolah kubawa ke dokter hewan teman ayahku”
“Hai anak, punggungku ini sehat tidak kurang suatu apa
Memang menonjol tapi inilah yang namanya punuk
Tempat simpanan makanan kalau tidak bertemu rumput dan daunan
Jadi kalau lapar punuk ini sumber makanan persediaan”
“Hai unta, apa yang melindungimu dari panas terik dan badai pasir
Dan rumput-rumput berduri makananmu?”
“Hai anak, buluku tebal menutupi seluruh badanku
Melindungiku dari sinar matahari dan badai pasir
Bibirku tebal dan gigiku kuat melawan rumput berduri
Bulu mataku panjang menangkis pasir yang bertiup
Dan kakiku berkuku tebal sehingga aku tak kan terbenam di pasir.”
Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976).