Puisi Kabut dalam Hujan Januari Karya Taufiq Ismail

Saat angin dan kabut Januari
Berkejaran di atas atap-atap kota
Serasa murid-muridku untukku bernyanyi
‘Hari Ini Nestapa Menyapa’

Adakah dingin dalam bunyi senja
Yang bernapas pelan dalam gugur dedaunan
Sampai padamu dalam warna-warna serupa
Dan menyuarakan angin yang gemetaran

Di sini aku duduk, jendela kabut berjalin dingin
Bunga di luar musimnya ungu mengangguk-angguk
Kujamah hati kamar ini dan merasa sangat ingin
Berkata, di sini kau mestinya merenda duduk

Dan deru di langit yang tak lagi biru
Berdenyar-denyar dalam gugusan badai
Adakah itu yang kauberi nama rindu
Berpijar-pijar namun tak sempat sampai

Adalah jalanan yang masuk dalam malam
Bertebaran serta basah daun berjuta
Napas kabut antara desah pohonan
Menyapaku lengang lewat jendela.

(Bubulak, 1964)


Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama