Puisi Beursplein Amsterdam 1990 Karya Agam Wispi

(untuk mahasiswa dimana saja)

Di pasar-bursa diperjualbelikan segala
perut negara dan jantung bangsa-bangsa
boleh tanya, dong: berapa sih harganya
satu kepala manusia di indonesia?

Cendekiawan bilang : orang dayak biadab
memenggal kepala orang untuk kejantanan
apakah diktator militer indonesia itu beradab
menghukum orang seumur hidup lalu dieksekusi
demi mempersolek kekuasaan?

Dan itu ribuan mayat di sungai-sungai?
Dan itu petani yang dirampas atau dibunuh?
Dan itu berondongan peluru terhadap muslim yang
memanjatkan doa kepada tuhan untuk demokrasi
dan itu 1001 razia terhadap rakyat-kecil di jalanan?
Dan anak-anak tapol yang ditindas meski tak tahu
apa dosa orangtuanya?
Bukankah mereka yang menenggelamkan
kedung-ombo, merampas cinta saidja-adindanya multatuli
dan dibikin tenggelam?
Berapa juta dollar harga kebiadaban
kalian di pasar-bursa?

Duapuluh tujuh juta gulden untuk kepala enam orang
boleh tanya: berapa harga itu kemanusiaan?

Di halaman beursplein amsterdam
mereka yang mogok-makan
membela peradaban agar kemanusiaan
tidak dihina dan mati kelaparan

Hangatkan tanganmu di api-unggun keadilan
juga kau yang membubuhkan tandatangan
guna menyelamatkan mereka
yang akan dieksekusi
juga kehadiranmu adalah nafas kehangatan simpati
jika kau santai di rumah dengan secangkir kopi
dan koran-pagi
jangan lupakan nama mereka-mereka ini:
Ruslan Wijayasastra, Sukatno, Iskandar Subekti,
Asep Suryaman, I Bungkus dan Marsudi
kenangkan mereka guna diwariskan kepada tujuh turunan
tentang kebiadaban anjing-anjing gila
dan simpan jauh-jauh ke dalam hatimu.

(Ingatkah kau suami-isteri rosenberg dihukum-mati
di atas korsi-listrik mc carthy?
Lalu jean-paul-sastre mengutuk dalam sajaknya
...., jika anjing-anjing sudah menjadi gila!)

Camkanlah: jika regu penembak berdiri
membunuh si enam-orang
atau siapapun lagi
adalah peluru eksekusi membunuh keadilan
kemanusiaan dan demokrasi.

Cemerlang air kanal di tepi damrak
membersitkan wajah kalian yang akan dihukum-tembak
dan bagimu hatiku meronta duka
dan memberontak.

(Amsterdam, 12 April 1990)



Sumber: "Puisi: Beursplein Amsterdam 1990 (Karya Agam Wispi)", https://www.sepenuhnya.com/2010/04/puisi-beursplein-amsterdam-1990.html.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama