Puisi Kisah Kasih Karya Subagio Sastrowardoyo

Sehabis bersayangan kasihku kembali turun ke pinggir kali.

Gubug reyot bertiang bambu harus dibagi dengan abangnya si tukang becak dan adiknya masih bayi.

Maknya jarang nampak, sepanjang jalan mungut puntung rokok sedari pagi.

Kasihku lekas dewasa. Dia baru enam belas tapi sudah berkali-kali lihat maknya membawa lelaki pulang dan tidur di bilik tanpa pintu. Apa peduli, sejak itu dia sendiri suka ngerjakan begitu.

Sebulan ini dia kena dingin angin malam dan batuk-batuk seperti tak bakal bisa sembuh. Bau masam dari mulutnya nyengat hidung lelaki yang didekatinya.

Kalau kasihku mati aku akan kehilangan sumber ilham buat bikin puisi, dan penyair tak punya arti. Lantas aku boleh minum baygon dan tersuruk di kubangan penuh tai.


Sumber: Simfoni Dua (1990).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama