Puisi Bukalah Kamar Karya Subagio Sastrowardoyo

Kalau aku kembali ke kamarmu — mencumbu,
adalah karena aku rindu kepastian-kepastian.
Pernahkah kau merasakan keinginan
untuk menggosokkan tubuh ke bumi
dan menciumnya lagi dan lagi?
Sebab tinggal hanya pasir ini dan pohon
dan perempuan (yang di ranjang menanti)
jang mengandung kepastian-kepastian.
Keadaan jagat makin gawat:
Kau dengar semalam geretak gugusan bintang
bertabrakan? Itu
adalah tanda permulaan kehancuran.
Bukalah kamar dan
jangan aku tolak!
Aduh, dan beri aku kepastian-kepastian.

(1964)


Sumber: Horison (Januari, 1969).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama