Puisi Yang Kami Minta Hanyalah Karya Taufiq Ismail

Yang kami minta hanya sebuah bendungan saja
Penawar musim kemarau dan tangkal bahaya banjir
Tentu bapa sudah melihat gambarnya di Koran kota
Tatkala semua orang bersedih sekadarnya.

Dari kaki langit ke kaki langit air membusa
Dari tahun ke tahun ia dating melanda
Sejak dari tumit, ke paha lalu lewat kepala
Menyeret semua

Bila air surut tinggalah angin menudungi kami
Di atas langit dan di bawah lumpur di kaki
Kelopak podandi pohon randu

Bila tanggul pecah tinggalah runtuhan lagi
Sawah retak-retak berebahan tangkai padi
Nyanyi katak bertalu-talu

Yang kami minta hanya sebuah bendungan saja
Tidak lugu atau tempat main bola
Air mancur warna-warni

Kirimlah kapur dan semen. Insinyur ahli
Lupaka tersianya sedekah berjuta-juta
Yang tak sampai kepada kami

Bertahun-tahun kita merdeka, bapa
Yang kami minta hanya sebuah bendungan saja
Kabulkanlah kiranya.


Sumber: Tirani dan Benteng (1993).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama