Puisi Membajak Kembali Karya Taufiq Ismail

Orang-orang telah membajaki sawah-sawah kembali
karena lewat sudah musim kemarau
menguning bumi lekang kering
menafaskan lagi air membening

Di punggung bukit-bukit awan hujan bergantung biru
pepohonan di desa mulai dipukul angin
beruap lembab tangkai-tangkai besi
bajak dan penyawah-penyawah berselubung harap di jantung.
Kerbau-kerbau di-hee, yaaaaah!
Hee yaaaah!

Anak-anak perempuannya mengantar sarapan
cuma nasi jagung dan ketela kering,
ibu-ibu bersingsing kain hati sesak bertopi caping
setiap dada berlingkar cemas harap mata dikandungi sesuatu
menyesak dan mulut meneriak:
Hee yaaah! Hee yaaaaah yaa aaaah!

Lumpur terbalik baring berbongkah-bongkah
mata dibayangi awan hujan,
meniti di pematang sawah
lingkar-lingkar di leher bukit harapan
bumi bernafaskan air panen padi kuning
selepas kemarau melekah kering
dan teriak kini merencah teriak kian meresah:
Hee yaaaah! Hee yaaaaah!


Sumber: Mimbar Indonesia (Agustus, 1955).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama