Puisi Memanusiakan Manusia Karya Akma Abrisam Muzaffar As-Syahir

Bu, maaf karena aku menangis
Maaf karena aku menjadi sosok laki-laki yang menangis
Izinkan aku menjadi langit kala mendung dan memilih untuk hujan
Kau pasti sadar perihal senang yang hanya menjadi angan

Pak, aku marah
Kau bilang bahwa laki-laki harus meredam benci sampai samudera terdalam
Kau bilang bahwa laki-laki harus bisa menahan dendam
Tapi pernah kah kau mengerti bagaimana aku berdiri?
Menahan sepi demi luka yang tak kunjung diobati?

Pak, biarlah
Biarlah semuanya menjadi sudah
Anggaplah semua tak akan jadi masalah
Dan biarkan saja aku melangkah, walaupun berlumuran darah

Bu, Pak
Ini bukan tentang aku yang tak lagi berpihak pada langkah maju
Bukan tentang aku yang tak ingin berpijak pada rasa malu
Kau tahu bahwa aku tak ingin jatuh lagi
Kau paling tahu bahwa aku tak ingin patah yang kedua kali

Aku manusia, aku boleh merasa kecewa
Aku manusia, aku boleh merasa bersedih
Aku manusia, aku boleh merasa murka
Aku manusia, aku boleh merasa ketakutan
Dan aku pun manusia, sama seperti kalian
Manusia yang butuh arahan
Sebab manusia tidak akan bisa bahagia ketika tidak merasakan itu semua


Sumber: Puisi kiriman Akma Abrisam Muzaffar As-Syahir melalui email 30 Januari 2025.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama