Bu, maaf karena aku menangis
Maaf karena aku menjadi sosok laki-laki yang menangis
Izinkan aku menjadi langit kala mendung dan memilih untuk hujan
Kau pasti sadar perihal senang yang hanya menjadi angan
Pak, aku marah
Kau bilang bahwa laki-laki harus meredam benci sampai samudera terdalam
Kau bilang bahwa laki-laki harus bisa menahan dendam
Tapi pernah kah kau mengerti bagaimana aku berdiri?
Menahan sepi demi luka yang tak kunjung diobati?
Pak, biarlah
Biarlah semuanya menjadi sudah
Anggaplah semua tak akan jadi masalah
Dan biarkan saja aku melangkah, walaupun berlumuran darah
Bu, Pak
Ini bukan tentang aku yang tak lagi berpihak pada langkah maju
Bukan tentang aku yang tak ingin berpijak pada rasa malu
Kau tahu bahwa aku tak ingin jatuh lagi
Kau paling tahu bahwa aku tak ingin patah yang kedua kali
Aku manusia, aku boleh merasa kecewa
Aku manusia, aku boleh merasa bersedih
Aku manusia, aku boleh merasa murka
Aku manusia, aku boleh merasa ketakutan
Dan aku pun manusia, sama seperti kalian
Manusia yang butuh arahan
Sebab manusia tidak akan bisa bahagia ketika tidak merasakan itu semua
Sumber: Puisi kiriman Akma Abrisam Muzaffar As-Syahir melalui email 30 Januari 2025.
Maaf karena aku menjadi sosok laki-laki yang menangis
Izinkan aku menjadi langit kala mendung dan memilih untuk hujan
Kau pasti sadar perihal senang yang hanya menjadi angan
Pak, aku marah
Kau bilang bahwa laki-laki harus meredam benci sampai samudera terdalam
Kau bilang bahwa laki-laki harus bisa menahan dendam
Tapi pernah kah kau mengerti bagaimana aku berdiri?
Menahan sepi demi luka yang tak kunjung diobati?
Pak, biarlah
Biarlah semuanya menjadi sudah
Anggaplah semua tak akan jadi masalah
Dan biarkan saja aku melangkah, walaupun berlumuran darah
Bu, Pak
Ini bukan tentang aku yang tak lagi berpihak pada langkah maju
Bukan tentang aku yang tak ingin berpijak pada rasa malu
Kau tahu bahwa aku tak ingin jatuh lagi
Kau paling tahu bahwa aku tak ingin patah yang kedua kali
Aku manusia, aku boleh merasa kecewa
Aku manusia, aku boleh merasa bersedih
Aku manusia, aku boleh merasa murka
Aku manusia, aku boleh merasa ketakutan
Dan aku pun manusia, sama seperti kalian
Manusia yang butuh arahan
Sebab manusia tidak akan bisa bahagia ketika tidak merasakan itu semua
Sumber: Puisi kiriman Akma Abrisam Muzaffar As-Syahir melalui email 30 Januari 2025.