Puisi Fajar Karya Taufiq Ismail

Fajar, hanya padamu sendiri istirah
Ajalku pengap
Hanya padamu jasmaniku yang resah
Menemu lelap Seperti sungai berprahara
Semula menubuh siksa
Tiap gelap menyelubung
Sia-sia aku bertarung
Di wajahmu, yang mendekat
Diam-diam
Seperti mempertakuti
Mengintip, menyelinap
Hantu tersamar
Fajar beku bercadar
Kengerian mengaduh, iblis lari
Maut, pengawal
Hitamku yang gigih
Jauh pontang-panting
Berkaki pencuri.

Lalu aku bangkit dan merenggut
Diriku dari gelombang bayang
Pelan-pelan aku terlena
Pulas bagai karang.

Duh fajar, duh fajar damai
Laut cahaya tak bernama
Kau pangku setiap sungai.


Sumber: Siasat Baru (September, 1959).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama