Puisi Pangrango Karya Acep Zamzam Noor

Dari sini
Tatkala cemara meluruh daun
Pohonan ngungun. Kita melihatnya
Dan angin yang bergegas
Lepas ke arah kita

Kita mendengarnya
Tatkala turun awan murung
Pangrango hanya basah
Dan angin tetap saja, menghampir senja
Kelam dalam kabut di atas bukit itu juga

Tatkala menyusuri hutan kenangan
Tatkala merasa sepi. Kita menghitungnya
Dari sini mengalir rindu
Antara sawah ladang dan batu
Kampung halaman dan tualang biru

(1980)


Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama