Puisi Pada Kesendirianku Karya Acep Zamzam Noor

Pada kesendirianku angin masih bercerita
Tentang keluhan ombak dan subuh
Yang lambat. Namun setiap kudengar gemuruh itu
Kembali kukumpulkan lembar-lembar kertas
Tahun-tahunku yang lepas. Sepanjang pantai bumi
Di mana aku kehilangan buruan dan diri sendiri

Telah kuikuti jejakmu pada jalan setapak
Juga keluhanmu. Aku mencatat semua yang lewat
Kedua telingaku penuh bisikan dan erangan:
Bintang-bintang liar dan perahu-perahu yang kehilangan
Layar. Namun matamu bukanlah buku atau kenangan
Yang harus kubaca dan lantas dilupakan

Subuh belum lagi tiba dan angin terus saja bicara
Mengirimkan ribuan jarum dan embun. Tajam dan dingin

(1986)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama