Puisi Bersama Angin Karya Acep Zamzam Noor

Bersama angin aku mengalir, merayapi
Bukit dan lembah, mengisi lekuk-lekuk sunyi
Subuh masih jauh dan tubuhku menggigil
Bergulingan memuja lumpur. Bersujud dan bermimpi
Subuh masih jauh dan matamu kian redup
Mengelam. Kunang-kunang di balik kabut

Alis atau pematang sawah? Angin pun tergelincir
Mengelus rumput dan embun basah
Di keningmu. Padi-padi merunduk
Semuanya kepayang dan khusyuk. Bulan
Kian sayup dalam rimbun belukar dan cengkeruk
Masih bercinta dalam semak yang gelap

Bersama angin aku terus mengalir

(1986)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama