Puisi Assisi Karya Acep Zamzam Noor

Aku memasuki sebuah hutan
Yang terekam indah di kartu pos:
Ada jalan setapak, kastil-kastil ratusan tahun
Rumput-rumput basah, kerikil di antara bunga-bunga
Cahaya remang menggigil di udara

Aku mencium
Keindahan paling nyata:
Bau sperma dari akar-akar zaitun
Keringat batu karang, bercak-bercak darah
Dan serpihan daging para penziarah

Seorang lelaki
Lebih dekat pada pohon-pohon besar
Kata-katanya menjadi benih sekaligus hama
Musim semi bangkit dari suara
Cahaya merangkai ekornya sendiri
Bercakap-cakap
Dan meledak sendiri

Seorang lelaki
Menjadi hutan dalam diriku:
Sebuah isyarat kelam
Hantu yang memasang perangkap
Bagi anak-anak yang dikuburkan dunia
Sisa teriakan mengkristal
Pada keramik bulan

Semuanya tercatat di kartu pos:
Kematian yang meloncat-loncat
Lonceng yang geram pada gerak waktu
Sebuah ruang khusus malam hari yang membuka
Dan menutup kembali

(1993)


Sumber: Di Atas Umbria (1999).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama