(Buat Inne Ratu Shabarini)
Air sungai masih mengalirkan air matamu
Dan bumi menyimpan sujudmu. Berapa lama
Kaucuci kalbu dalam kemurnian? Tanganmu melambai
Tapi suaramu sembunyi di balik perumpamaan batu-batu
Di udara tarianmu masih tersisa dan burung-burung
Mengikuti setiap langkahmu. Ke muara
Kususuri doa-doamu yang merdu
Lalu aku berenang di laut kemabukanmu
Perahu hanyalah bagian dari rahasia alis matamu
Yang indah. Pencarianku berujung di sudut-sudut kelam
Semenjak kautinggalkan pantai pada subuh terakhir
Kesedihanku mengambang sepanjang sungai
Biarlah kuurai rambut dan air mataku sendiri
Menjadi kasidah sunyi. Sampai kapan kaukubur rindu
Dalam keheningan? Sujudmu kuikuti
Tapi hutan-hutan mengekalkan gelapnya ungkapanmu abadi
(1989)
Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Air sungai masih mengalirkan air matamu
Dan bumi menyimpan sujudmu. Berapa lama
Kaucuci kalbu dalam kemurnian? Tanganmu melambai
Tapi suaramu sembunyi di balik perumpamaan batu-batu
Di udara tarianmu masih tersisa dan burung-burung
Mengikuti setiap langkahmu. Ke muara
Kususuri doa-doamu yang merdu
Lalu aku berenang di laut kemabukanmu
Perahu hanyalah bagian dari rahasia alis matamu
Yang indah. Pencarianku berujung di sudut-sudut kelam
Semenjak kautinggalkan pantai pada subuh terakhir
Kesedihanku mengambang sepanjang sungai
Biarlah kuurai rambut dan air mataku sendiri
Menjadi kasidah sunyi. Sampai kapan kaukubur rindu
Dalam keheningan? Sujudmu kuikuti
Tapi hutan-hutan mengekalkan gelapnya ungkapanmu abadi
(1989)
Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).