Puisi Nusamanuk Karya Acep Zamzam Noor

Ketika segala sesuatu terbungkus remang kabut
Itu pertanda senja mulai merumbaikan tirai-tirainya
Pendaran cahaya biru menyelinap di antara ranting serut
Bagaikan jemari lentik yang menggapai-gapai angkasa

Tebing-tebing pemecah gelombang menjadi sebuah jeda
Bagi sejumlah pelayaran panjang yang menguras airmata
Mungkin masih ada suara yang tak terwadahi samudera
Ketika badai awal musim kemarau menyergap segala duka

Di pulau tanpa penghuni aku merasakan resonansi rindu
Setelah kutemukan setumpuk mantera yang tertimbun batu
Juga segulung lontar yang berasal dari gerbang istana camar

Jungjunan, dari Cineam kudengar karinding dimainkan
Dari Cikatomas sayup-sayup tarawangsa disenandungkan
Dari Cirangkong beluk tak henti-hentinya bersahutan

(2016)


Sumber: Sungai-Sungai dalam Dirimu (2018).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama