Lelehan keringatmu telah menjadi lautan
Kembali aku berenang dan kerasukan
Dalam panjangnya ciuman. Dadamu
Gelombang yang penuh lekukan
Selalu menyediakan ruang
Bagi lahirnya kata-kata
Kudengar deru ombak
Pantai tinggal sehamparan pasir
Dan sungai hanya perpanjangan garis
Yang menguap di udara. Aku berenang lagi
Tanpa gerakan yang menakjubkan
Tanpa membalikkan badan
Atau memutar tangan
Kuturuni pinggulmu yang curam
Senja telah menyarungkan pisaunya
Ke tengah-tengah malam
Aku berenang
Aku minum
Aku bermimpi menjadi sufi
Sebuah goa hijau penuh kaligrafi
Pelan-pelan kumasuki. Pohon-pohon bakau
Menjadi rambut dan janggutku
Sedang terumbu karang
Yang mekar di selangkanganmu
Masih juga menyisakan ruang
Bagi kata-kata. Aku terus berenang
Dan semakin kerasukan
Sumber: Membaca Lambang (2018).
Kembali aku berenang dan kerasukan
Dalam panjangnya ciuman. Dadamu
Gelombang yang penuh lekukan
Selalu menyediakan ruang
Bagi lahirnya kata-kata
Kudengar deru ombak
Pantai tinggal sehamparan pasir
Dan sungai hanya perpanjangan garis
Yang menguap di udara. Aku berenang lagi
Tanpa gerakan yang menakjubkan
Tanpa membalikkan badan
Atau memutar tangan
Kuturuni pinggulmu yang curam
Senja telah menyarungkan pisaunya
Ke tengah-tengah malam
Aku berenang
Aku minum
Aku bermimpi menjadi sufi
Sebuah goa hijau penuh kaligrafi
Pelan-pelan kumasuki. Pohon-pohon bakau
Menjadi rambut dan janggutku
Sedang terumbu karang
Yang mekar di selangkanganmu
Masih juga menyisakan ruang
Bagi kata-kata. Aku terus berenang
Dan semakin kerasukan
Sumber: Membaca Lambang (2018).