Puisi Mei Karya Acep Zamzam Noor

Kau datang dari sebuah ujung yang jauh
Datang dengan tas punggung serta sungging senyum
Yang tergantung ngungun. Pada subuh yang dingin itu
Bandung bagaikan kuburan “Ke sini aku hanya berziarah
Di mana cinta lama pernah dikebumikan,” ucapmu
Sambil mengenangkan seorang lelaki, dengan anting perak
Dengan rambut yang dipotong cepak

Kau datang dari sebuah kalimat yang ditinggalkan
Hurup-hurupnya. Datang dari sebuah bandar yang risau
Tempat gelombangnya panjang masih kerap terdengar
Di selatan pulau. Mayat tak perlu dihidupkan kembali
Tapi aku akan menziarahi kuburnya sesekali,” ucapmu lagi
Bandung seakan berkabung, dengan paras subuhnya
Yang penuh bintik-bintik embun

(2006)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama