Puisi Uluwatu Karya Acep Zamzam Noor

Karang-karang terjal menopang keagungan
Dari setiap penjuru angin
Jauh di bawahnya ombak laut bergelora
Ketika suara gamelan, bersimpuh pada keremangan senja
Ketika gadis-gadis berkebaya, dengan bunga di telinganya
Dengan butir-butir beras di keningnya
Dengan sesaji di tangannya
Berkelebat menguraikan beribu gerak

Di bawah redupnya cahaya matahari
Di kaki langit yang kabur garis batasnya
Kulihat burung-burung mengambang
Kulihat lambaian hijau pohon-pohon kelapa
Kulihat lengkung pantai yang menyisir tepi bumi
Semuanya seperti isyarat dan jawaban
Ketika sunyi bertahta di atas air
Di atas pasir
Ketika biru dan gelap bersahut-sahutan

Di bukit para dewa
Yang ditopang karang-karang terjal itu
Sulur-sulur pohon khusyuk berdoa
Bunga-bunga melepaskan wanginya ke udara
Gamelan sorga meletakkan suaranya ke tanah
Gadis-gadis menitipkan gerak dan senyumnya
Pada angin dan guguran daun
Sedang di langit, rakit bintang-bintang mulai berlayar
Malam telah menyempurnakan sunyi
Menjadi sebuah kerajaan

(1996)


Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama