Puisi Manila Bay, Senja Karya Acep Zamzam Noor

Kau membawaku pada puncak gelombang
Dan gelombang membakarku dengan sepinya
Sebelum gelap turun, masih kubaca sisa topan
Nafasmu seakan bisikan yang jauh, seakan
Sekarat langit yang panjang

Keperihanmu adalah borok bumi yang kekal
Dan kau menuntunku pada pusat nyerinya
Sebelum ajal tiba, kupuja eranganmu dengan cinta
Kepalsuan dan dusta yang sama. Darahku tumpah lagi
Lautan tetaplah garam yang menyirami luka.


Sumber: Tulisan pada Tembok (2011).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama