Puisi Balada Laut Tidore Karya Sitor Situmorang

Girl, girl alone!
Why do you wander!
(Ho Chih-Mo, Chairil Anwar)


Laut seperti peta lama sekaligus baru:
Lihat bangkai kapal Jepang di karang situ
dan pohon di atasnya - Betapa rimbun.
Beringin - kata orang setempat.

Waktu perang lalu, 194~, ke sini
tentara Jepang mengangkut 300 gadis-gadis dari Minahasa
keperluan serdadu-serdadunya yang kesepian.
Muncul sebuah pesawat Amerika, lalu menukik,

saat kapal hampir berlabuh di Teluk.
Bomnya tepat jatuh di atas palka -
jadi kuburan bersama untuk awak kapal
dan 300 gadis remaja.

Untuk serdadu-serdadu Amerika yang tewas
di Arlington ada tugu megah bangsanya.
Di Tokyo terdapat kuil Jasukuni Jinja
persemayaman roh Prajurit Tak Dikenal.

300 gadis-gadis Minahasa di sini
bakal dikenang sebagai apa?

Hei, dara manis yang kini sendiri
di pantai Halmahera dan sedih. Adakah kau roh tak berkawan?
Pulanglah, Sayang! Jangan terlalu nanap memandang pelangi.

Cahaya rindu mereka, adalah cahaya rinduku pula,

Kisah Baratayuda yang berkepanjangan.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama