Puisi Variasi Atas Suatu Tanggapan Sesaat Karya Asrul Sani

Petandang mendendangkan kuda kampung di jalan sunyi
Pada malam yang jatuh kerut merut ke bumi
Serta rindu dendam dan matahari
Nanti berakhir pada burung bernyanyi, dan budak- kecil sunyi sendiri

Lamban jatuh tali-temali
Dan berduka camar yang bertengger di tiang tinggi
Serta rindu dendam gelombang dan matahari
Nanti berakhir pada arus tiada berperi, dan pemukat sunyi sendiri

Ambillah keluhan dan buang segala sedu-sedan
Berlupa sementara akan keliling yang mengikat
Dan kita mau berlepas untuk suatu kenyataan - merdeka,
Selamat saat masih sibuk dengan asmara sendiri

Jangan tunggu sampai kuda kampung bebas dari bersunyi,
Burung camar tiada lagi bertengger di tiang tinggi,
Harga besar, tetapi waktu singkat
Lambai kekasih! Putar kemudi dan mari berlari

Kuda dan camar telah berlepas dari yang sementara
Dan kini larut dari lesu dan kerja
Kita juga tidak lagi mau perduli,
Ada ruang dalam kelemahan malam untuk persiapan besok pagi!


Sumber: Mantera (1975).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama