Puisi Jembatan Hidup Karya A. A. Navis

Pernah aku bangun jembatan
yang megah, yang menawan.

Tapi selalu rubuh, rubuh dan rubuh
oleh hembusan nafas yang keruh
dari semua
dan aku juga.

Kembali aku terbanting
jatuh ke kali yang kering.

Tapi besok, bila pagi datang
aku mulai lagi
yang lebih kokoh dirancang
bila rubuh, aku bangun lagi.

Meski seumur hidupku
aku mulai lagi dari awal selalu.

(11 Juli 1950)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama