Puisi Air Karya A. A. Navis

Meliuk meliku air mengalir
di celah batu membawa hanyut
tenang bukan diam di lubuk dalam
terus mengalir menuju laut.

Bila bertemu dengan hadangan kuat
terhenti sebentar kumpulkan kawan
perlahan... terus berusaha untuk lewat
tidak sekarang, esok pasti sampai ke lautan.

Bila hujan lebat, membanjir
air tenang bergelora
meremuk hancur apa di hilir
ke laut, ke laut kini juga.

(12 Januari 1949)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama