Puisi Lidahku Menggali Kuburku Karya Hasan Aspahani

SETIAP kali datang ke kamus besarku aku merasa berziarah
ke makam kata-kataku, dan lidahku juga telah terkubur di sana.

Kata-kata yang berseru dalam dalam kuburan-lema: kenang,
kenanglah kami. Ucapkan lagi kami, kaulah lagi yang beri
arti bagi 4-5 ribu kata…

Kata, dari mana lagi kau mencuri kata? Dari penyair yang
pencuri itu? Yang hanya tangkas bertangkis kata itu?

Aku sedang menghitung mundur, mati seribu tahun lagi, tapi
selalu lupa aku sudah sampai pada bilangan keberapa.

Setiap kali datang ke kamus besarku aku seperti berziarah
ke makam kata-kataku, dan lidahku menggali kuburku di sana.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama