Puisi Kepada Cinta Karya Teguh Esha

Kepada Cinta aku bertanya: "Mengapa benci marak di sini?"
Kepada Doa aku bertanya: "Mengapa dusta laris di sini?"
Kepada Berita aku berkata: "Mengapa fakta dikhianati?"
Kepada Sastra aku bercerita tentang kata-kata yang berubah arti..
Banyak orang bicara cinta sambil menyebar bara benci
Banyak nian para pendusta berlagak kawan sejati
Banyak orang menghafal doa tapi mereka tidak mengerti
Banyak orang berbuat dosa tapi berlagak suci..
Kepada kalian aku bertanya: "Apakah waktu bisa dibeli?"
Kepada mereka aku berkata: "Semua fitnah aku perangi!"
*
Ketika Kebenaran dicampur-adukkan dengan Kepalsuan
Keadilan hanya jadi pidato dan slogan-slogan Kemunafikan..
Ketika itulah ironi-ironi nyata!
Ketika Allah dikhianati, BukuNya diserikatkan dan Tanda-tandaNya didustakan
ketika itulah tragedi-tragedi datang bergelombang-gelombang pagi, siang, sore dan malam,
susul-menyusul, silih berganti tak kunjung henti; menimpa dan menghajar mereka yang tak percaya dan lupa asal diri!
Kepada Cinta aku berkata: "Padamkan benci di banyak diri..:"
Kepada Doa aku bisikkan: "Tetaplah murni jangan tercemari!"
Kepada Rindu aku kisahkan: "Doa dan Cinta kekal abadi..
Kepada Allah aku memohon: "Teguhkan aku di semua sepi.."
Cinta berbisik kepada Sunyi: "Seorang penyair telah bangkit di sini!
Dia membawa misi indah 'tuk semua orang di bumi!"
Doa berbisik kepada Sepi: "Temani Sang Penyair berbudi
menulis prosa dan puisi dan lagu-lagu terang nurani..


Sumber: "Ali Topan, 8 September 2015", https://web.facebook.com/alitopanofficial/posts/10152927917026710/.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama