Kan kunamakan gurun, ini puri yang dulu kau huni
Malam, suara ini, wajahkau tiada
Dan bila nanti kau jatuh dalam tanah kerontang
Caya kilat yang membawa kau kan kusebut tak ada
Mati tanah yang dulu kau sayang. Aku datang
Dengan langkah kekal lewat jejalankau yang muram
Kurusak hasratkau, rupakau, ingatankau
Akulah musuhkau yang takkan pernah punya kasihan
Kan kusebut kau perang dan kuhadapkankau
Pada kebebasan perang. Dalam tanganku
Kan kugenggam wajahkau yang kelam dan kena tusukan
Dalam jantungku tanah ini jadi terang karena topan
Sumber: Horison (September, 1984).
Malam, suara ini, wajahkau tiada
Dan bila nanti kau jatuh dalam tanah kerontang
Caya kilat yang membawa kau kan kusebut tak ada
Mati tanah yang dulu kau sayang. Aku datang
Dengan langkah kekal lewat jejalankau yang muram
Kurusak hasratkau, rupakau, ingatankau
Akulah musuhkau yang takkan pernah punya kasihan
Kan kusebut kau perang dan kuhadapkankau
Pada kebebasan perang. Dalam tanganku
Kan kugenggam wajahkau yang kelam dan kena tusukan
Dalam jantungku tanah ini jadi terang karena topan
Sumber: Horison (September, 1984).