Puisi Lautan Waktu Karya Sanusi Pane

Jiwaku telah lama merenang lautan waktu dan aku berhenti,
membiarkan diriku dipermainkan gelombang.
Aku bermimpi dibawa arus ke darat sejahtera di bawah langit bertabur bintang.
Mata kubuka: awan mengandung guruh berkumpul di langit.
Badai turun dan setinggi gunung gelombang naik,
mengempas-empaskan daku seperti tempurung.
Tangan kukembangkan dan mulai lagi mengharung laut,
sebatang kara dalam 'alam tidak berwatas.


Sumber: Madah Kelana (1931).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama