Puisi Laut Karya Sutardji Calzoum Bachri

laut
dekap berjuta wajah resah beribu rekah genggam angan
mimpi akanan tangis meriam luka tangis beribu batalyon

penyair kau telah tiba pada ombak kau merenangi gelombang duka
laut telah melebur bukumu dalam palung sia
kau taklagi dapat menulis
laut telah menenggelamkan kata

penyair
kau tidak sendirian
selalu ada karang dajal selalu ada kapal tertikam selalu
ada pelaut dari sisa hiyu yang lupa
selalu ada sejemput pulau dengan pohon berbuah kata
tempat pelaut dan penyair bisa sampai saling bicara
sambil membuat perawan dengan mantera
(1973)


Sumber: Horison (September, 1975).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama