Puisi Hari Demi Hari Karya Ajip Rosidi

Hari demi hari meninggal, usia bertambah dewasa
Tahu makna hidup mengurai senyum, hianat manusia
Alangkah lapang dada yang mau menerima. Segala derita
Hanya cobaan belaka

Hari demi hari kembali datang, usia kian tua
Tahu makna hidup saling berbantahan, hilang percaya
Ada manusia cukup lapang dada. Timbunan azab
Menantang segala ancaman

Duh, hari-hariku yang telah berangkat, selamat jalan saja!
Dari tingkap yang membuka langit ke dunia ini, kutahu
Sahadat tak punya agama. Makin tua
Manusia kian hilang setia

Mari hari-hariku yang kan tiba, kuraihkan tanganku sayang
Kupentangkan daun pintu kehidupan, selamat datang!
(1957)


Sumber: Surat Cinta Enday Rasidin (1960).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama