Aku hidup di antara orang-orang
yang memilih melakukan usaha lebih keras
untuk menyakiti orang lain
daripada menolong diri sendiri.
Aku ingin pulang ke dapur ibuku,
melihatnya sepanjang hari tidak bicara.
Aku ingin menghirup seluruh kebahagiaannya
— yang menebal jadi aroma
yang selalu membuat anak kecil dalam diriku kelaparan.
Aku ingin hidup dan diam bersama ibuku.
Aku akan menyaksikan ia memetik sayur di kebun kecilnya
di halaman belakang untuk makan malam yang lengang
Aku ingin membiarkannya tersenyum
menatapku makan tanpa bernapas.
Aku ingin melihat ibuku tetap muda dan mudah tersenyum.
Aku ingin menyimak seluruh kata yang tidak ia ucapkan.
Aku ingin hari-harinya sibuk menebak siapa yang membuatku
tiba-tiba suka bernyanyi di kamar mandi.
Sumber: Medium.com, "Pulang ke Dapur Ibu".
yang memilih melakukan usaha lebih keras
untuk menyakiti orang lain
daripada menolong diri sendiri.
Aku ingin pulang ke dapur ibuku,
melihatnya sepanjang hari tidak bicara.
Aku ingin menghirup seluruh kebahagiaannya
— yang menebal jadi aroma
yang selalu membuat anak kecil dalam diriku kelaparan.
Aku ingin hidup dan diam bersama ibuku.
Aku akan menyaksikan ia memetik sayur di kebun kecilnya
di halaman belakang untuk makan malam yang lengang
Aku ingin membiarkannya tersenyum
menatapku makan tanpa bernapas.
Aku ingin melihat ibuku tetap muda dan mudah tersenyum.
Aku ingin menyimak seluruh kata yang tidak ia ucapkan.
Aku ingin hari-harinya sibuk menebak siapa yang membuatku
tiba-tiba suka bernyanyi di kamar mandi.
Sumber: Medium.com, "Pulang ke Dapur Ibu".