Puisi Malam Karya Avianti Armand

Malam
– untuk Ibu

Seperti ini aku akan mengingat malam:

Ayahku terbang setelah gelap
dengan deru besi seperti derap
dan ia belum akan pulang
sampai aku pergi nanti.

Kata ibuku:
Kehilangan adalah jarak
yang terlalu jauh.
__

Adikku takut pada bayangannya, maka kami meninggalkannya
di luar.

Tapi menjelang tidur, bayangan itu kesepian
dan meraih jendela –

Tok. Tok. Tok.

Di bawah selimut, kami bersembunyi.
"Apa dia akan mengambilku?" tanya adikku.

Tok. Tok. Tok.

"Tidak."

"Apakah ia akan menciumku?"

Tok. Tok. Tok.

"Ia akan menciummu."
__

Tidur, ibu.

Malam sudah menyimpan yang ingin
kita lupakan. Juga rahasia
yang melahirkan kita.

(13/12/2016: Jam 21.17)


Sumber: Buku Museum Masa Kecil (2018).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama