Puisi Tirai Negeri Ini Karya Adri Sandra

kita tinggalkan pesisir
dunia memantulkan matahari ke gelap malam
pada mimpi dan laut; angin saling pagut
kau akan melihat bola matamu menggelantung
berayun-ayun antara langit dan mendung

“tapi kelahiran, waktu membawanya memisah dari kehidupan!”

kabut menelan perjalanan kita; dermaga, kapal dan ratusan perahu
seperti diri yang kau pikul
dalam perjalanan itu kau akan menjumpai stasiun, lelehan batu-batu
dari seribu ngarai menganga
dan negeri yang kita tuju semakin jauh, amat jauh
pada takdir dan maut; jejak-jejakmu tinggal rangka
dalam pintalan angin yang kusut

berabad-abad, sampailah kita pada negeri itu
pohon-pohon tanpa akar, matahari menyala
burung-burung hinggap di punggung lembu
hidup dilayarkan di musim yang beku; dan kita melihat
orang-orang berdiri pada kecuraman kabut yang suram

“o pesisir, laut yang tinggal!”
“o mimpi, terselimut taburan harapan!”

di tirai negeri ini, angin membawa bola matamu
menangkap tanda-tanda dan ikhwal
mengumpulkan seluruh sejarah yang tenggelam
di jurang-jurang kabut dan awan
saat kita kembali; segalanya kau semaikan
ke seluruh jejak-jejak yang ada
sejarah tumbuh jadi rimba
tapi tak seorangpun yang mendekati
selain kesunyian

pesisir dan laut; kita sampai ke abad dan dunia semula
seperti diri yang kau layarkan; ombak tak lagi menepi
kepantai dan ruang-ruang peristiwa
hanya badai! badai! membawa pengembaraan
ke gelap zaman.
(Padang Japang: di bawah sesabit bulan, 11)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama