Puisi Siluet II Karya Oka Rusmini

kota-kota jadi abu
beratus-ratus lelaki bermantel
dengan senjata dan air
menumpas orang-orang lapar
yang berharap mampu meraup: kulkas, TV
perempuan-perempuan ikut sibuk
mengerat susu, atau pakaian baru
untuk anaknya yang kedinginan
di pinggir kali
''sudah lama aku kehilangan suami
sudah lama anak tiga bulanku
tak minum susu formula
aku pekerja pabrik yang dilempar
setelah orang-orang menguras tubuhku
juga menelanjangi wujud perempuanku
mereka hanya sisakan potongan
daging berumur tiga bulan
yang kumuntahkan sendiri
di pinggir kali''
perempuan-perempuan lain juga menjerit
anak lelaki mereka dilepas di dunia baru
''kucairkan usia'' mereka bekerja
untuk sebuah kemapanan yang terus
mereka tanak di kepala
pagi-pagi orang-orang mengantar jasad
''itu anakku, kemana nafasnya''
perempuan itu berlari,
matahari tak lagi menyisakan isak
seorang lelaki tua
yang tak pernah menyisakan
tempat duduk untuk orang-orang
dengan lahap menghirup roh rakyatnya
(Denpasar, 12 Mei 1998)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama