Puisi Sepekat Kopi Malam Karya Tu. Muksalmina

Hari tak lagi bermandikan mentari;
Selimut senja datang temaram;
Teriring malam tak lama lagi;
Merindu wangi semerbak kopi.

Betapa daku masih terpaku;
Menunggu ianya bakal tersaji;
Terseduh rasa bercampur rindu;
Dalam secangkir gelas kopi.

Malam semakin larut;
Cahaya pun kian surut;
Namun raga tak mau beringsut;
Nikmati kopi yang diseruput.

Terlihat warna membungkus rasa;
Sembari merenung merangkai asa;
Menyesap setiap racikannya;
Yang mengandung kelezatan cita rasa.

Sepekat kopi malam;
Seharum aromanya;
Walau engkau lelap terpejam;
Tetap kurindu selamanya.



Sumber: Kompasiana 2018.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama