Puisi Rindu Karya Abdul Muin Daeng Miyala

Jikalau aku menjadi angin,
Akan berbisik daku, berbisik,
Biarkan segala yang merasai,
Akan mendengar rindu dendamku,
Biarkan segala yang mengetahui,
Akan menginsafi kehadiranku…

Jikalau aku menjadi air,
Akan mengalir daku, mengalir,
Biarkan segala yang menjadi panas,
Mandi sejuk hawa sekarang,
Biarkan segala yang mabuk,
Mandi sinar terang sekarang…

Jikalau aku menjadi api,
Akan membakar daku, membakar,
Biarkan segala yang mengikat,
Melepas tangan kaki sekarang,
Biarkan segala yang mesum,
Berganti harum dupa sekarang…

Dan jikalau aku menjadi tanah,
Memandang tamasya yang bukan-bukan,
Melihat peristiwa yang menyedihkan,
Akan kupeluk bumi sekarang,
Biarkan segala yang merasa,
Tidak tahu merasai lagi…



Sumber: Pujangga Baru, No. 5, Th. II, November 1934
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama