Puisi Perjalanan ke Akhirat Karya Sapardi Djoko Damono

: Raja Ali Haji

Perjalanan ke akhirat jangan dibebani
dendam kesumat -
langkahmu nanti tersendat.
Tentu ada penjaga gapura
yang barangkali bertanya,
“Mau ke mana, Saudara?”
Kau tak usah risau
ia memang tak suka menegur,
“Dari mana, Saudara?”
Perjalanan ke akhirat pasti terasa berat
kalau kau suka berkhianat
dan akan terasa semakin susah
kalau jiwamu tak ikhlas menyerah
kalau ruhmu sakitnya parah.
Perjalanan ke akhirat akan tertahan
kalau kau tak berhandai taulan
kalau kau suka memalingkan muka
terhadap anak yatim dan kaum dhuafa
kalau kau suka menyumpal telinga
terhadap nasib yang bising suaranya
terhadap cinta yang sunyi sapanya
kalau kau suka memuntahkan kembali
doa pahit yang kautelan setiap hari.
Perjalanan ke akhirat penuh onak dan duri
kalau kau suka mengusir burung-burung
yang mematuki remah cahaya pagi
kalau kau suka mengusir
anak-anak yang bernyanyi-nyanyi
di jalanan depan rumahmu
yang biasanya sepi. Bertobatlah.
:
Tutup matamu rapat-rapat
dan bayangkan: capung yang dulu kaulumat
di telapak tanganmu kembali menggeliat
lalu terbang menemanimu
:
Sebenarnyalah.



Sumber: Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita (GPU, 2017; pertama kali terbit 2012)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama