Puisi Perempuan Batu Karya Oka Rusmini

sebuah tikung kita pilih
''ini kitab perjalanan, tentang romantisme, yang kita telah lupakan''
mungkin benar katamu ketika Cokot, atau Lempad menatah batu para perempuan mengumpulkan kerak batu menjalin tanah dengan kaki telanjang tubuhnya berbingkai hujan meratakan sungai

Ketika Cokot dan Lempad menatap batu
perempuan-perempuan mulai menari di pinggir matahari
tubuhnya lumut diceritakan dongeng percintaan
''sebuah batu diselipkan dalam tubuh''
Cokot dan Lempad mengurai bumi
para perempuan memulangkan matahari
melingkar seperti biasa meletakkan benih keringat
''tatah tubuhku''
(Denpasar, 1997)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama