Puisi Di Sepanjang Jalan, Wajahmu Berlalu Lalang Karya Risscoklat

Jalan gaduh tempat dada bersimpuh

kata orang pelarian dari malam sepi,

langkahku menuju

kota larut carut-marut

Tapi padamu lembaran kusuka

dibuka saksama, hati-hati barangkali ada secarik sayang kelupaan

Sebagai doa, saban hari disemoga

"Semoga jangan pernah luntur."

Sebab ingat teguh pelukmu tak sempat menua

di sepanjang jalan,

kakiku menghitung usia

Siapa tak lagi muda

Ataukah diriku sewaktu menemukanmu di putaran komidi

Sedang bau malam melerai usai

Di sepanjang jalan itu, kutatap wajahmu segala arah; mataku berubah

selain bayangmu, fungsinya lamur

Sebab kita ialah letup bara

menyala-nyala tiada luka

dan rasa anti padam dikekang umur

Tapi di jalanan riuh,

keramaian mengembalikan nyawaku penuh,

"Bu, cintaku selalu butuh rengkuh di susumu yang sepuh."

(Jawa, 13 Oktober 2017)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama