Puisi Di Bawah Bulan Karya W.S. Rendra

Ketika sebuah suara
memanggil namanya
ia hentikan langkahnya.
Rumpun pohonan remang-remang
mahkota cahaya di pucuk daunnya.
Ia tak lihat orangnya
tapi suara dikenalnya.
Ketika bulan menjenguknya
tampak pipinya
bagai kelopak angsoka
kerna darah naik
ke muka dan bulu kuduknya.
Terdengar cengkerik berpacaran
pucuk-pucuk cemara bergeseran.
Ketika sebuah suara
memanggil namanya
ia pun tahu
siapa menunggunya.
Cahaya lembut memabukkan
angin meniup tepi kainnya.
Ketika sebuah tangan kuat
meraba pundaknya
menyerahlah ia.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama