Puisi Capung Karya Dami N. Toda

hujan turun banyak tahun ini
curah tanpa kau suka bukan soal
batang padi menari di air
capung kejaran di atasnya
kau menarik nafas
waktu capung-capung itu menyatukan tubuhnya
di pucuk padi lalu kejaran kembali
di atas sawah-sawah di atas ladang-ladang
lalu
uap tanah mentah meruap ke langit
selalu begitu
jalan baru membelah hutan-hutan karet
memotong lereng dan lembah
selalu begitu
semakin bertali-tali merobek kulit bumi
menyobek rumah-rumah Jakarta jadi jalan dan
Jakartalah jalan tapi bukan ujungnya

capung-capung masih kejaran
dari ladang-ladang ke desa ke bukit-bukit ke cakrawala
kelopakmu yang basah merekah-rekah padaku
membungkam
kau bunting lagi tanahku
akukah kaukandung kali ini?

(1973)



Sumber: Penyair Muda di depan Forum (DKJ, 1976).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama