Puisi Barangkali Karena Bulan Karya W.S. Rendra

Bulan menyebarkan aroma berahi
dari tubuhnya.
Yang lalu melekat di daun-daun pohon tanjung
yang gemetaran.
Seekor kucing jantan mengerang
dengan suara ajaib.
Mengucapkan puisi yang tak bisa ia tuliskan.
Dan, Ma, aku meraih susumu
yang jauh dari jangkauanku.

Aku tulis sajak cintaku ini
Karena tak bisa kubisikkan kepadamu.
Rindu mengarungi Senin, Selasa, Rabu,
Dan seluruh minggu.
Menetas bagaikan air liur langit
Yang menjadi bintang-bintang.

Kristal-kristal harapan dan keinginan
berkilat-kilat hanyut di air kali.
Membentur batu-batu yang tidur.
Gairah kerja di siang hari
di malam purnama menjadi gelora asmara.
Kerna bintang-bintang, pohon tanjung,
Angin, dan serangga malam.

Ma, tubuhmu yang lelap tidur
terbaring di atas perahu layar
hanyut di langit
Mengarungi angkasa raya.

(Warangan, Juli 2003)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama