Puisi Perempuan Itu Menggerus Garam Karya Goenawan Mohamad
Perempuan itu menggerus garam pada cobek di sudut dapur yang kekal. “Aku akan menciptakan harapan,” katanya, “pada batu h…
Perempuan itu menggerus garam pada cobek di sudut dapur yang kekal. “Aku akan menciptakan harapan,” katanya, “pada batu h…
Pasir dalam gelas waktu Menghambur Ke dalam plasmaku Lalu di sana tersusun gurun Dan mungkin oase Tempat terakhir bur…
Ia menebak dari warna kulit saya dan berkata, ‘Tuan pasti dari dunia ke-3.’ Lalu ia, dari dunia pertama, mengunyah makan …
Pada keramik tanpa nama itu kulihat kembali wajahmu Mataku belum tolol, ternyata untuk sesuatu yang tak ada Apa yang b…
Di bawah bulan Marly dan pohon musim panas Ada seribu kereta-api menjemputmu pada batas Mengapa mustahil mimpi mengap…
Di tromol itu kulihat permen dan bintang-bintang dan gambar seorang perempuan pirang. Ia memperkenalkan: “Aku dari sebuah…
Barangkali telah kuseka namamu dengan sol sepatu Seperti dalam perang yang lalu kauseka namaku Barangkali kau telah me…
Wer reitet so spat durch Nacht und Wind? Er ist der Vater mit seinem Kind - GOETHE Mereka berkuda sepanjang malam, s…
Pada hari Ahad kedua, kota tua itu tumpas. Curah hujan tak lagi deras, meskipun angkasa masih ungu, dan hari gusar. Rumah…
30 tahun kemudian mereka bertemu di restoran dekat danau. Hujan dan kenangan berhimpitan, berbareng, seperti lalulintas …
Bintang pagi: seperti sebuah sinyal untuk berhenti. Di udara keras kata-kata berjalan, sejak malam, dalam tidur: somnabul…
Di pasar loak jejak timpa menimpa, menghapus kau dan aku, mengingat kau mengingat aku Pengalaman adalah karpet tua, anak…
Berlin berteriak dalam bengis sirene Kau tersentak: “Jangan tinggalkan aku di Friedrichstrasse” Kucium pelupukmu, kelo…
Badai hanya pulang gema, di sini, seperti ratap pulau dari karang-karang kambria yang gelap. Pantai mengangakan rahang,…
Buat B.B dan kawan-kawan Misalkan kita di Sarajevo; mereka akan mengetuk dengan kanon sepucuk dan bertanya benarkah ke …
Frida Kahlo menulis dalam catatan hariannya: ”Hidup yang diam, pemberi dunia, apa yang paling penting ialah tiada harap.”…
Ia memandangimu dari jauh: sebuah teleskop tua, yang tak akan kelihatan, seseorang yang sedikit sok-tahu tapi maklum: peja…
Di depan Sancho Panza yang lelah, seorang perempuan bercerita tentang sajak yang disisipkan ke dalam hujan yang tak tidu…
Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi – lima menit, …
Dengan menerima metafor kita tahu, bahwa pada mulanya bukanlah Kata, melainkan tafsir. Dunia menyentuhnya sepanjang perja…