pernah rumput-rumput bermusim bunga
di hijau padang mekar tak berbau
dan di pagi segar gadis tani tak berdandan
percikan lumpur kering di badan
terkenang kawan jauh di kota
menimbun-nimbun jalan berlobang
sedu-sedan bikin mereka celaka
mereka mencangkul di panas geram
hujan semalam kini terlupa
pasir di sungai pindah ke kota
rumput-rumput tertimbun kembali segar muda
ada melintas anak di rumah bertanya
ayah, kami tak mau adik lagi
selama dunia sempit begini
pernah rumput-rumput bermusim bunga
di hijau padang mekar tak berbau
dan di pagi segar gadis tani tak berdandan
karena cinta hidup dan tanah hitam
(Pematang Siantar, 1951)
Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
di hijau padang mekar tak berbau
dan di pagi segar gadis tani tak berdandan
percikan lumpur kering di badan
terkenang kawan jauh di kota
menimbun-nimbun jalan berlobang
sedu-sedan bikin mereka celaka
mereka mencangkul di panas geram
hujan semalam kini terlupa
pasir di sungai pindah ke kota
rumput-rumput tertimbun kembali segar muda
ada melintas anak di rumah bertanya
ayah, kami tak mau adik lagi
selama dunia sempit begini
pernah rumput-rumput bermusim bunga
di hijau padang mekar tak berbau
dan di pagi segar gadis tani tak berdandan
karena cinta hidup dan tanah hitam
(Pematang Siantar, 1951)
Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
