buat batara lubis
pagi sudah tak bertepi
digiring awan ke puncak tusam
penghuni miskin dan tandusnya hati
tak lagi mengharap karena harap tinggal sepotong
tak lagi meronta karena ronta dikeping gunung
siapa tahu lembut danau
siang malam memukul batu
mereka yang mengukir hidup
di sini mengukir tebing dengan darah
pagi sudah tak bertepi
digiring awan ke puncak tusam
ada perkawanan akrap babi dan petani
turun dari bukit menyuruk semak
membuka bubu kemalaman
(Parapat, 6 November 1956)
Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
pagi sudah tak bertepi
digiring awan ke puncak tusam
penghuni miskin dan tandusnya hati
tak lagi mengharap karena harap tinggal sepotong
tak lagi meronta karena ronta dikeping gunung
siapa tahu lembut danau
siang malam memukul batu
mereka yang mengukir hidup
di sini mengukir tebing dengan darah
pagi sudah tak bertepi
digiring awan ke puncak tusam
ada perkawanan akrap babi dan petani
turun dari bukit menyuruk semak
membuka bubu kemalaman
(Parapat, 6 November 1956)
Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
