Puisi Di Tikungan Jalan Karya Agam Wispi

kubaca wajahmu
degupnya kereta api pagi
kudengar jantungku
di baliknya api

adakah antara kita malam pengabisan
jika kau termangu aku terdiam
pandang dan bibir yang kelu dari selamat jalan?

apalah arti sangsi yang datangnya kesiangan
beca berkayuh hanyut terhenti di jembatan
bersatu peluh dan keluh setia tak terpatahkan

yang tak turun di pantai berlabuh
jangan tagih padanya suatu sarat
maut yang sama kita panggil pun sudah sama menjauh
pertemuan begini bikin malam terlalu cepat

(Surabaya, 10 Juni 1957)



Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama