Dalam kemelut ombak kehidupan hari ini
ketika melati-melati putih terhempas
tersangkut di karang pantai cemarnya noda kemajuan
ketika Jepara bangkit dari sunyi tidurnya
menjadi tonggak awal bertolak hari ini
Kartini, binar pandangmu membakar jiwa kami
Kartini, tandas suaramu menggugah gairah kami
perempuan-perempuan sederhana yang sibuk rumah tangga
wanita-wanita cendekia yang menjadi tiang penyangga
dan dengarlah hari ini sekali lagi
kami berikrar setia di sini
Kartini, kami sedang berjalan di jalanmu
Kartini, kami mau menaklukan matahari.
(Jakarta, 1978)
Sumber: "Puisi: Sajak Kecil buat Kartini (Karya Diah Hadaning)", https://www.sepenuhnya.com/2025/02/puisi-sajak-kecil-buat-kartini-karya-diah-hadaning.html.
ketika melati-melati putih terhempas
tersangkut di karang pantai cemarnya noda kemajuan
ketika Jepara bangkit dari sunyi tidurnya
menjadi tonggak awal bertolak hari ini
Kartini, binar pandangmu membakar jiwa kami
Kartini, tandas suaramu menggugah gairah kami
perempuan-perempuan sederhana yang sibuk rumah tangga
wanita-wanita cendekia yang menjadi tiang penyangga
dan dengarlah hari ini sekali lagi
kami berikrar setia di sini
Kartini, kami sedang berjalan di jalanmu
Kartini, kami mau menaklukan matahari.
(Jakarta, 1978)
Sumber: "Puisi: Sajak Kecil buat Kartini (Karya Diah Hadaning)", https://www.sepenuhnya.com/2025/02/puisi-sajak-kecil-buat-kartini-karya-diah-hadaning.html.