Bagai lilin menyala dalam gelap semesta
Kau terangi kaum wanita Indonesia
Hingga mampu meraba jalan masa depan
Melawan nasib yang tiada nyata arahnya
Bagai kunang-kunang berkelip dalam kelam
Kausinari cuaca hitam legam
Nasib kaum wanita nan terhina
Tertinggal jauh nun di sana
Kartini, bagaikan bintang kejora
Kau menyinar langit kelabu udara beku
Cahaya juangmu membimbing bangsa melangkah maju
Meski jauh jalan berliku penuh batu
Awan penjajahan yang menutup langit harapan
Kaulawan dengan tangan tanpa bosan
Hari demi hari kau habiskan sepanjang hidupmu
Untuk kebangkitan jiwa seluruh bangsamu
Kartini yang agung
Penyuluh kemajuan pendorong kebangkitan
Kuntum bunga pujaan Nusantara
Juangmu terpateri dalam sejarah bangsa.
Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979).
Kau terangi kaum wanita Indonesia
Hingga mampu meraba jalan masa depan
Melawan nasib yang tiada nyata arahnya
Bagai kunang-kunang berkelip dalam kelam
Kausinari cuaca hitam legam
Nasib kaum wanita nan terhina
Tertinggal jauh nun di sana
Kartini, bagaikan bintang kejora
Kau menyinar langit kelabu udara beku
Cahaya juangmu membimbing bangsa melangkah maju
Meski jauh jalan berliku penuh batu
Awan penjajahan yang menutup langit harapan
Kaulawan dengan tangan tanpa bosan
Hari demi hari kau habiskan sepanjang hidupmu
Untuk kebangkitan jiwa seluruh bangsamu
Kartini yang agung
Penyuluh kemajuan pendorong kebangkitan
Kuntum bunga pujaan Nusantara
Juangmu terpateri dalam sejarah bangsa.
Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979).