bersabdalah tuhan di gemuruh laut, jadilah sampan dari batang salawaku. mengikuti ayah, aku melaut; menjadi laut. tidak ada barang lain kuberi, selain raga, tenaga, dan segenap rahasia yang berkeriapan di biru-biru jiwaku. kekasihku, anak-anak berjuta pasir pesisir, meluncurlah! buang mata pancing, bikin penuh mata jaring, selami tubir-tubir itu dengan merdeka. bawalah pulang segala yang baik bagi dapur dan belangamu, tetapi biarkanlah karang-karang tajam itu tetap di situ, menjadi tombak bagi lambung kapal para penyamun.
(salatiga, 25 oktober 2016)
Sumber: "Puisi-Puisi: Weslly Johannes", https://porostimur.com/puisi-puisi-weslly-johannes/
(salatiga, 25 oktober 2016)
Sumber: "Puisi-Puisi: Weslly Johannes", https://porostimur.com/puisi-puisi-weslly-johannes/