Puisi Puncak Karya Agam Wispi

(1)

kabut merayapi puncak
di kaki gunung mobil-mobil berkilap
merangkak
dan situan mendabik
"aku di puncak!"

di mana puncak?
di lembah petani melarat
sawah-sawah berpetak menanjak
lumpur memantul cahya keringat

sosialisme?
antara pucuk teh berdaun rapat
palmer-palmer ketawa menipu rakyat

(2)

pernah nenek moyang berkisah
kisah tua jadi pepatah
"bagai belanda minta tanah!"
mereka
sama saja
dikasi kaki
minta kepala

(3)

puncak hanya ada karena lembah
nasi hanya ada karena tanah
namun sosialisme
bukan di puncak

di mana sosialisme?
di lembah petani melarat
merebut tanah tapak demi tapak
tuan tanah dan birokrat mesti lenyap

di mana sosialisme?
dalam gemuruh mesin pabrik
kaum buruh berkuasa dan berkata
"milik republik!"
milik rakyat-pekerja

di mana sosialisme?
irian barat bukan putar belit
hiasan, bibir mainan kata
tapi bersama rakyat
prajurit bangkit
berderap berbaris
dan peluru pertama
ke jantung imperialis

(Puncak, Januari 1951)



Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama