Puisi Potret Sendiri Akhir Tahun '50 Karya Asrul Sani

Tiada lagi, kenangan! Tiada lagi
Jalan kembali telah terkunci,
Pasir mersik beterbangan melarikan jejak kaki,
Tulang-tulang dada sampai meranggah,
Berderik merih karena cekikan
Tetapi pandangan terakhir telah terlupa

Memang kota yang kudekati,
telah kelabu tenggelam dalam peresapan
Serta perburuan si pongang telapak
pada dinding dan ruh-ruh yang telah penasaran
Jalan-jalan lengang, di lorong-lorong tiada lagi
terdengar pekikan

Toh aku mesti jalan,
Kaki berpasang-pasangan, mata ikuti sosok tubuhku,
Tapi ini mata pun mata mati
mati dari mulut yang tiada akan bercerita lagi

Ada hati, kalau betul ada hati
Ia merasa kasihan dengan tiada perlu
Dalam mencari kawan baru
Aku hanya ingin menafaskan udara lain
Orang lewat jurang dan tinggalkan dataran

Jika hasil adalah: belati tadi ada di sisi
sekarang tertancap di dada sendiri
Maka kata akhir bukan lagi padaku
Hasil boleh datang kapan ia mau.


Sumber: Mantera (1975).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama